Pawai "Ogoh-ogoh" Meriahkan Malam Nyepi di Bali
DENPASAR — Ribuan ogoh-ogoh yang tersebar di seluruh wilayah Bali, Senin (15/3/2010) malam ini, diarak keliling desa hingga kota sebagai salah satu tradisi menyambut perayaan Nyepi dan Tahun Baru Caka 1932. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa turut ambil bagian mengangkat boneka raksasa yang beratnya mencapai ratusan kilogram tersebut.
Bermacam-macam ogoh-ogoh kreasi warga, di antaranya buta kala atau setan, tokoh-tokoh pewayangan maupun ogoh-ogoh unik, seperti karakter komik hingga pemain sepak bola, juga turut memeriahkan malam Nyepi ini.
"Ogoh-ogoh sendiri adalah lambang sifat jahat manusia yang pada malam pengerupukan kita arak dan dibakar untuk menghilangkan sifat jahat tersebut sebelum tapa brata penyepian," ujar Wayan Candra, tokoh adat.
Pawai ogoh-ogoh ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga Bali ataupun wisatawan yang mulai sore tadi sudah memadati persimpangan jalan yang akan dilewati oleh arak-arakan ogoh-ogoh. "Di daerah lain mungkin juga ada ogoh-ogohseperti di Prambanan, tapi kalau di Bali lebih meriah, suasananya dapet," ujar Beni, seorang mahasiswa yang menyaksikan pawai ogoh-ogoh di Jalan Raya Sesetan Denpasar.
Setelah diarak keliling desa dan kota, pada tengah malam nanti ogoh-ogoh tersebut dibakar sebagai simbol pemusnahan sifat buruk dalam diri manusia sebelum menjalankan catur bratapenyepian besok.
Label: acara nyepi, bali, hari besar nyepi, malam nyepi, News, nyepi, ogoh-ogoh, perayaan nyepi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda